Japstyle Motor
Dengan model tangki mengecil, setang
semi hanger, ban gendut, jok tipis single seater, rangka belakang terpangkas,
lampu depan-belakang mungil, minim sepatbor, memunculkan kesan minimalis nan
eksotis. Itulah sedikit pakem dari gaya modifikasi aliran JapStyle. Oke mari
kita sedikit kupas tentang aliran modif sepeda motor yang saat ini lagi
ngetrend dinegera kita.
JapStyle adalah aliran
modif yang berasal dari negeri Sakura sana yang sesuai dengan namanya Japs
kependekan Japannese, aliran modif ini sudah lebih dulu eksis disana dimulai
pada pertengahan tahun 80an. Semula kebanyakan builder modif sepeda motor
disana tidak menganggap atau menamakan hasil karya modifnya dengan nama JapStyle,
hal itu dikarenakan belum adanya paham atau acuan pasti soal modifikasi motor.
Baru pada awal tahun 90an
berdirilah sebuah bengkel khusus modif yang bernama Brat di Jepang sana, dimana
bengkel ini mengkhususkan mempermak sepeda motor yang ada waktu itu mengikut
style atau model motor yang pernah terbit dari negeri Paman Sam atau Eropa sana
semisal motor dengan model-model Flat Tracker, Scrambler, Cafe Racer, dan Speed
Chopper. Berhubung masyarakat Japang menganut kebanggaan berbudaya dan
menjunjung tinggi harga diri, mereka khususnya para owner rumah modifikasi Brat
tidak mau kalau hasil modifnya disebut jiplakan, maka muncullah istilah Brat
Style yang berarti hasil modifikasi dari bengkel Brat.
Dengan mengusung
genre baru dikancah modifikasi sepeda motor dinegera Jepang, maka tidak sedikit
rumah modifikasi atau bengkel modifikasi dinegeri Matahari Terbit tersebut
mengikut pakem aliran baru Brat Style. Karena rasa seni yang tinggi dan
imajinasi modif tanpa batas maka terjadilah proses akulturasi aliran modif Brat
yang kebanyakan mengambil pakem negeri Amerika dan Eropa dengan hasil modif
dari modifikator negeri Jepang sendiri, bisa diartikan juga arah modifikasi
motor disana waktu itu sudah bercampur aduk dari aliran Bobber, Caffe Racer,
Choppy Cub, Speedway, Speed Chopper dan Sport Bikes yang sudah di mix oleh para
modifikator diluar bengkel Brat menjadi hasil modif yang mempunyai ciri khas
tersendiri dari aliran-aliran motor yang sudah ada
Karena
kebanyakan modifikator dinegeri kita berkiblat pada modifkator dari Amerika,
Eropa dan Jepang. Maka tercetuslah ungkapan hasil modif yang mempunyai ciri
seperti yang telah ditulis diawal paragraf menjadi JapStyle atau aliran modif
dengan ciri khas seperti hasil modif builder-builder asal Jepang. Awal mula
embrio JapStyle ini tumbuh dikota Bandung yang kemudian sekarang mulai
berkembang dipelosok negeri ini.
Kebanyakan
bahan modif yang dipakai builder lokal untuk merealisasikan aliran ini adalah
motor-motor keluaran pabrikan Jepang, semacam: CB atau CG, GL Series, Kawak
Binter, Scorpio, Thunder dan semua motor batangan yang mempunyai tulang sasis
dari roll besi. Tapi tidak menutup kemungkinan motor cub alias bebek seperti
C70 atau 80, Astrea 800 hingga Astrea Grand pun bisa di chop mengikuti aliran Japs
Style tersebut.
Nah
sekarang kita juga akan membahas seorang mahasiswa semester akhir yang hobi
juga dengan jenis motor JapStyle ini. Namanya adalah Martinus Nindyo atau biasa
di panggil Dio. Lelaki kelahiran jakarta 7 April 1995 ini menyukai jenis motor
JapStyle sejak tahun 2013, motor pertama yang dia buat menjadi jenis JapStyle
ini adalah motor Honda Glnya. Lalu dia jual karena ingin berinovasi lagi,
setelah di jual dia membeli motor keluaran Honda juga yaitu Honda Tiger tahun
2006 dan kembali di modif menjadi JapStyle yang di pake sampai sekarang.
Dio
suka JapStyle karena bentuknya yang minimalis dan eksotis, alasan berikutnya
suka JapStyle karena Dio ini tidak suka menyetir motornya sendirian, sedangkan
menurutnya kalau motor custom jenis CafeRacer joknya itu singel jadi tidak bisa
modusin wanita.
Dio
mengcustom motornya ini di bengkel
langganannya yang memang khusus untuk modif motor-motor jenis seperti ini. Jadi
Dio hanya memberikan konsepnya saja lalu di bengkel itu di custom sesuai
keinginan customer. Terkadang Dio juga mencari beberapa onderdinya sendiri yang
memang ia inginkan, jadi tidak selalu di carikan oleh montir di sana, tetapi
kalau kita mau terima bersih juga bisa, jadi kita hanya memberikan konsepnya
lalu jadi dan bayar, tetapi kalau ingin inovasi-inovasi lain tidak sesuai
dengan konsep awal juga bisa.
Dio
menghabiskan dana untuk motor tunggangannya yang sekarang sekitar RP 2.000.000.
Untuk motornya yang sekarang dia hanya mengganti spakbor, ban di perbesar,
tangki, spakbor kiri kanan, lampu depan, kenalpot, jok menjadi lebih tipis dan
memotong rangka motornya, dengan mesin motor yang masih originil Honda Tiger
tahun 2006.
Memotong
rangka motor cukup penting untuk motor jenis ini karena memang pakemnya seperti
itu, tetapi Dio tidak membuat kerangkanya menjadi singel seater. Memakai ban
tipe besar juga sebuah pakem untuk motor-motor jenis ini. Jadi dengan RP
2.000.000, kita sudah bisa membuat motor Japs Style ini, tetapi semua
tergantung uang di kantong kita semakin tebal maka motor juga akan semakin
sesuai selera kita dan motor semakin keren
Untuk
onderdil-onderdil motor jenis JapStyle ini sendiri sudah mudah kita dapatkan
karena memang sekarang peminat motor-motor jenis JapStyle ini sudah sangat
banyak dan bengkel-bengkel juga banyak yang menyediakan onderdil unruk
motor-motor custom seperti JapStyle, Bobber, Caffe Racer, Choppy Cub, Speedway,
Speed Chopper dan Sport Bikes ini sendiri
Praditya Dipo Adji (1571501392)
0 komentar:
Posting Komentar