Minggu, 04 Desember 2016

Japstyle Motor

Japstyle Motor



Dengan model tangki mengecil, setang semi hanger, ban gendut, jok tipis single seater, rangka belakang terpangkas, lampu depan-belakang mungil, minim sepatbor, memunculkan kesan minimalis nan eksotis. Itulah sedikit pakem dari gaya modifikasi aliran JapStyle. Oke mari kita sedikit kupas tentang aliran modif sepeda motor yang saat ini lagi ngetrend dinegera kita.

JapStyle adalah aliran modif yang berasal dari negeri Sakura sana yang sesuai dengan namanya Japs kependekan Japannese, aliran modif ini sudah lebih dulu eksis disana dimulai pada pertengahan tahun 80an. Semula kebanyakan builder modif sepeda motor disana tidak menganggap atau menamakan hasil karya modifnya dengan nama JapStyle, hal itu dikarenakan belum adanya paham atau acuan pasti soal modifikasi motor.

Baru pada awal tahun 90an berdirilah sebuah bengkel khusus modif yang bernama Brat di Jepang sana, dimana bengkel ini mengkhususkan mempermak sepeda motor yang ada waktu itu mengikut style atau model motor yang pernah terbit dari negeri Paman Sam atau Eropa sana semisal motor dengan model-model Flat Tracker, Scrambler, Cafe Racer, dan Speed Chopper. Berhubung masyarakat Japang menganut kebanggaan berbudaya dan menjunjung tinggi harga diri, mereka khususnya para owner rumah modifikasi Brat tidak mau kalau hasil modifnya disebut jiplakan, maka muncullah istilah Brat Style yang berarti hasil modifikasi dari bengkel Brat.

Dengan mengusung genre baru dikancah modifikasi sepeda motor dinegera Jepang, maka tidak sedikit rumah modifikasi atau bengkel modifikasi dinegeri Matahari Terbit tersebut mengikut pakem aliran baru Brat Style. Karena rasa seni yang tinggi dan imajinasi modif tanpa batas maka terjadilah proses akulturasi aliran modif Brat yang kebanyakan mengambil pakem negeri Amerika dan Eropa dengan hasil modif dari modifikator negeri Jepang sendiri, bisa diartikan juga arah modifikasi motor disana waktu itu sudah bercampur aduk dari aliran Bobber, Caffe Racer, Choppy Cub, Speedway, Speed Chopper dan Sport Bikes yang sudah di mix oleh para modifikator diluar bengkel Brat menjadi hasil modif yang mempunyai ciri khas tersendiri dari aliran-aliran motor yang sudah ada

Karena kebanyakan modifikator dinegeri kita berkiblat pada modifkator dari Amerika, Eropa dan Jepang. Maka tercetuslah ungkapan hasil modif yang mempunyai ciri seperti yang telah ditulis diawal paragraf menjadi JapStyle atau aliran modif dengan ciri khas seperti hasil modif builder-builder asal Jepang. Awal mula embrio JapStyle ini tumbuh dikota Bandung yang kemudian sekarang mulai berkembang dipelosok negeri ini.

Kebanyakan bahan modif yang dipakai builder lokal untuk merealisasikan aliran ini adalah motor-motor keluaran pabrikan Jepang, semacam: CB atau CG, GL Series, Kawak Binter, Scorpio, Thunder dan semua motor batangan yang mempunyai tulang sasis dari roll besi. Tapi tidak menutup kemungkinan motor cub alias bebek seperti C70 atau 80, Astrea 800 hingga Astrea Grand pun bisa di chop mengikuti aliran Japs Style tersebut.

Nah sekarang kita juga akan membahas seorang mahasiswa semester akhir yang hobi juga dengan jenis motor JapStyle ini. Namanya adalah Martinus Nindyo atau biasa di panggil Dio. Lelaki kelahiran jakarta 7 April 1995 ini menyukai jenis motor JapStyle sejak tahun 2013, motor pertama yang dia buat menjadi jenis JapStyle ini adalah motor Honda Glnya. Lalu dia jual karena ingin berinovasi lagi, setelah di jual dia membeli motor keluaran Honda juga yaitu Honda Tiger tahun 2006 dan kembali di modif menjadi JapStyle yang di pake sampai sekarang.

Dio suka JapStyle karena bentuknya yang minimalis dan eksotis, alasan berikutnya suka JapStyle karena Dio ini tidak suka menyetir motornya sendirian, sedangkan menurutnya kalau motor custom jenis CafeRacer joknya itu singel jadi tidak bisa modusin wanita.

Dio  mengcustom motornya ini di bengkel langganannya yang memang khusus untuk modif motor-motor jenis seperti ini. Jadi Dio hanya memberikan konsepnya saja lalu di bengkel itu di custom sesuai keinginan customer. Terkadang Dio juga mencari beberapa onderdinya sendiri yang memang ia inginkan, jadi tidak selalu di carikan oleh montir di sana, tetapi kalau kita mau terima bersih juga bisa, jadi kita hanya memberikan konsepnya lalu jadi dan bayar, tetapi kalau ingin inovasi-inovasi lain tidak sesuai dengan konsep awal juga bisa.

Dio menghabiskan dana untuk motor tunggangannya yang sekarang sekitar RP 2.000.000. Untuk motornya yang sekarang dia hanya mengganti spakbor, ban di perbesar, tangki, spakbor kiri kanan, lampu depan, kenalpot, jok menjadi lebih tipis dan memotong rangka motornya, dengan mesin motor yang masih originil Honda Tiger tahun 2006.

Memotong rangka motor cukup penting untuk motor jenis ini karena memang pakemnya seperti itu, tetapi Dio tidak membuat kerangkanya menjadi singel seater. Memakai ban tipe besar juga sebuah pakem untuk motor-motor jenis ini. Jadi dengan RP 2.000.000, kita sudah bisa membuat motor Japs Style ini, tetapi semua tergantung uang di kantong kita semakin tebal maka motor juga akan semakin sesuai selera kita dan motor semakin keren

Untuk onderdil-onderdil motor jenis JapStyle ini sendiri sudah mudah kita dapatkan karena memang sekarang peminat motor-motor jenis JapStyle ini sudah sangat banyak dan bengkel-bengkel juga banyak yang menyediakan onderdil unruk motor-motor custom seperti JapStyle, Bobber, Caffe Racer, Choppy Cub, Speedway, Speed Chopper dan Sport Bikes ini sendiri



Praditya Dipo Adji (1571501392)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

ads ceritanya

.

.
Copyright © MINDSET E - MAGAZINE | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com