Minggu, 04 Desember 2016

Perkembangan dan Persatuan Basket di Seluruh Indonesia


Perkembangan dan Persatuan Basket di Seluruh Indonesia

Foto training Basketball Club bersama salah satu pemain IBL, Andrey Ridho Mahardika dari team junior Pelita Jaya EMP

                                 


Tangerang Selatan – Seiring berkembangnya zaman, Olahraga di Indonesia pun bertambah maju, contohnya Basket. Di indonesia, memiliki suatu komunitas Basket dari seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Tri Setiyo Putra, anggota Persatuan Basket Indonesia ( PERBASI ).

Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia yang  disingkat menjadi 'Perbasi' merupakan organisasi pengatur olahraga bola basket di Indonesia yang didirikan 23 Oktober 1951. Seorang yang telah mendirikan PERBASI ini yaitu bernama Tony Wen yang menjabat dari tahun 1952 sampai tahun 1956. Untuk ketua ditahun ini, yang masih menjabat sampai sekarang yaitu Danny Kosasih yang berawal dari tahun 2015. Persatuan Bola Basket Indonesia (PERBASI) ini memiliki website yaitu http://www.perbasi.or.id.

            Sebenarnya, untuk menjadi salah satu anggota Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia ini tidaklah mudah. Pertama adalah harus mendaftarkan diri di kantor PERBASI yang berada di Jl. Asia Afrika, Senayan lalu melakukan test untuk mendapatkan lisensi dengan sesuai urutan C, B, dan A. Seperti yang dikatakan oleh narasumber saya, Tri Setiyo Putra yang ditempatkan bagian PERBASI Jakarta Barat yang sebenarnya ada 4 cabang, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan yang lokasinya berada di samping persis GOR Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

            Tri Setiyo Putra, yang biasa dipanggil Coach Tiyo / Coach Putra, adalah salah satu mahasiswa lulusan Universitas Prof. Dr. Moestopo dengan jurusan Hubungan Internasional yang telah ‘membanting setir’ dari seorang ahli hubungan internasional menjadi ahli olahragawan. Ia adalah salah satu guru olahraga di beberapa sekolah seperti SMP 24 Tangerang, SMAN 101 Jakarta Barat, SMP 206 Jakarta Barat, SMP 134 Jakarta Barat dan ia adalah founder (penemu) disalah satu club basket Jakarta Barat, yaitu Ultimate Stallions Basketball Indonesia yang biasa disingkat USBC. Pria ini lahir pada tanggal 4 November 1988.


Foto Clubnya disaat latihan di hari Minggu pukul 12:00 - 15:00
            Berdasarkan dari jenjang karir dia, basket adalah hobinya saat ia masih kecil. Ia membuka club basket tersebut yang berada di cabang PERBASI Jakarta Barat dan jadwal latihan basket untuk anak – anak berumur 7 – 12 tahun dan 13 – 18 tahun dengan berbagai macam divisinya serta ada pula untuk Division Team yang berumur 18 – 30 tahun dengan jadwalnya pada hari Selasa pukul 14:00 sampai 17:00 di GOR Pedurenan, Tangerang Selatan, dan di GOR Puri Beta pada hari Jumat pukul 18:00 – 22:00, Sabtu pukul 10:00 – 12:00 dan hari minggu pada pukul 12:00 – 15:00.  

            “Basket itu ya emang hobi gue jaman bocah, makanya gue berani puter setir  dari Hubungan Internasional jadi Olahragawan ini ya gara - gara basket. Kalau sehari ngga main basket ya pasti ada yang kurang.” Katanya. Sepertinya, basket adalah salah satu belahan jiwanya sehingga ia tidak bisa sehari pun meninggalkan bola basket tersebut. Ia pun sebagai salah satu anggota PERBASI yang berlisensi ‘C’ juga turut serta campur tangan dengan perkembangan basket di Indonesia seperti program IBL (Indonesian Basketball League), Lima Basketball (Liga mahasiswa) yang turut bekerja sama dengan PERBASI.

            ‘Ya ibaratnya gue kayak perantara untuk nerusin basket ini seperti membimbing anak – anak basket Indonesia yang berpotensi untuk mendapatkan juara dan kemenangan. Season IBL kemarin pun  gue ikut turun tangan kok dan ada beberapa murid gue tuh yang gue daftarkan di setiap club IBL Junior. Disini gue juga ga sendiriankok. Ada assistant gue. Ada juga disini club – club lain domisili PERBASI Jakarta Selatan & Barat.’ Sautnya.

‘Tuh, contohnya kayak GEMARIA Basketball Club, Indonesian Falcons Basketball Club. Temen gue juga kok foundernya. Ya, biasanya yang punya club – club agak gede ya orang PERBASI semua lah. Cuma beda dipenempatannya doang kok. Gue dari Barat sama Tangerang Kota, nah mereka dari Selatannya. Bedanya, mereka 1 tingkat diatas gue. Gue lisensi C, mereka lisensi B. Bisa aja gue naik ke B juga A juga bisa. Males aja, udah pewe di C ngurusin anak – anak doang soalnya hahaha.’ Lanjutnya.

            Berdasarkan dari yang dikutip oleh websitenya, IBL ( Indonesian Basketball League ) adalah cikal bakal liga bola basket profesional Indonesia yang bergulir di tahun 2003. Lahirnya liga basket kasta tertinggi di tanah air ini,  berawal dari era Kobatama (kompetisi bola basket utama) yang mewarnai dinamika perkembangan bola basket nasional. Berdasarkan dari setiap daerah, sang narasumber selalu kerja berpindah – pindah lokasi Jakarta, Surabaya, Bandung setiap harinya.

‘Yah namanya juga resiko pekerjaan. Gue aja sampe bela – belain enggak berhubungan sama keluarga saya selama IBL Reborn itu berlangsung berbulan – bulan. Dibilang capek sih, ya iya. Tapi ketutup kok karena hobi aja.’ Lanjutnya. Sebenarnya, pada tahun 2010 – 2014 kemarin, program Indonesian Basketball League ini bernama NBL (National Basketball League). Namun, program ini sempat dihentikan beberapa tahun lalu kembali muncul lagi dengan nama yang baru yaitu IBL Reborn.

‘Sebenernya, program NBL ( National Basketball League ) itu berhenti gara – gara kurangnya peminat basket di Indonesia jadi rating programnya pun turun, ya sponsor pun pada hilang. Abis jeda 1 tahun, kan sebenarnya beberapa tahun yang lalu itu program ini namanya IBL juga. Makanya sekarang dinamain IBL REBORN. Untungnya sih, peminat basket di Indonesia sekarang udah cukup banyak walaupun gak sebanyak bola. Sponsor pun udah banyak yang berdatangan juga, jadi ya tahun ini beberapa bulan yang lalu kita buat semeriah mungkin biar ga ngecewain para pecinta basket di Indonesia.’ , Tuturnya.

            Sebelumnya, penonton Indonesia Basketball League ini tidak pernah mencapai 300.000. Tetapi, setelah beberapa kemajuan dan mengganti nama Indonesian Basketball League Reborn, di season 2016 ini penonton mencapai 800.000 bahkan hampir 1 juta. Bahkan setelah PERBASI ini membantu menggelar program IBL, PERBASI pun kembali membuat suatu program yaitu PERBASI CUP pada tanggal kemarin, yang diisikan oleh team – team IBL dari setiap daerahnya. Bisa dibilang, ini salah satu kenaikan jumlah penonton yang pertama kalinya. Wajar, karena tidak begitu banyak peminat basket di Indonesia.

‘Jabatan gue sih disana Cuma Subbid Pembinaan Usia Muda. Emang, ga tinggi – tinggi amat jabatannya. Seengganya, gue bisa lah ngembangin anak – anak yang masih usia dini usia basket. Nih buktinya, club basket gue kebanyakan bocah – bocah sd hahaha. It’s okay lah. Namanya juga Player Development. Gue juga ga cuman dari PERBASI Jakarta kok. Tangerang juga megang. Tangerang Kota ya tapi. Cukup tinggi jabatan gue kalo yang disini. Ya, setinggi – tingginya basket Cuma hobi & sampingan lah. Gak gue jadiin utama.’ Jelasnya.

            Memang, jabatan di PERBASI itu cukup banyak. Yang paling tinggi itu adalah Dewan Kehormatan, lalu dibawahnya ada Ketua & Wakil umum, Pembantu ketua umum, Sekretaris & wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara, Ketua Bid. Organiasi, dan setiap daerah masing – masing diseluruh Indonesia. Bisa dibilang, ini termasuk organisasi yang cukup tua, tapi ‘emas’, sama seperti PBSI (Persatuan Bulu Tangkis se – Indonesia). Lalu, PERBASI pun juga memiliki banyak program dan bekerja sama antara NBL, DBL, Liga Mahasiswa Basketball, FIBA, dan Komite Olahraga Nasional Indonesia. Cukup banyak, bukan?


Adrian Dwi Saputra (1571501236)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

ads ceritanya

.

.
Copyright © MINDSET E - MAGAZINE | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com